Film ini menceritakan bagaimana 3 orang pria yang mempunyai keahlian di bidang IT (Peter, Fredrik, dan Gottfrid) membuat situs berbagi file. The Pirate Bay (TPB) kesandung pelanggaran hak cipta intelektual beberapa pihak Hollywood yang mengaku merasa dirugikan oleh TPB. Film The Pirate Bay: Away from Keyboard ini mengulas seputar perjalanan kasus para co-founder TPB saat menjalani persidangan dari awal hingga akhir dan bertempat di swedia yang merupakan negara demokrasi parlementer.
TERGUGAT (TPB) :
TPB bisa dibilang tidak melanggar hukum hak cipta karena berperan sebagai tempat bagi para penggunanya supaya bebas menyampaikan informasi dalam bentuk apapun. Tetapi seringkali kebebasan ini disalahgunakan oleh pengguna dengan mengunggah informasi yang mengandung hak cipta yang tata cara peredarannya dilindungi oleh hukum. kalo pihak perwakilan Hollywood ingin menuntut ganti rugi, para pengguna yg melanggar inilah yg harusnya dituntut bukan TPB.
TPB sebagai tergugat sering terkena imbasnya karena orang-orang sering menyebarluaskan karya yang dilindungi hak cipta dengan cara menjual ulang tanpa sepengetahuan & izin dari sang pemilik karya (pembajakan). Menurut pihak dari TPB mereka tidak merasa bersalah karena mereka hanya menjadi penyedia situs dan memberi layanan berbagi, pihak TPB beranggapan bahwa halaman kosong yang diciptakan oleh pengguna situs tersebut bukan dari pihak TPB dan mereka punya hak untuk berekspresi
TPB juga mempunyai sisi positif yang justru membantu pemilik konten atau informasi bisa disebarluaskan ke dunia dan seharusnya secara tidak langsung pemilik konten ikut senang jika hasil karyanya bisa tersebar lebih luas dan nama pemilik atau perusahaan tersebut lebih terkenal dari sebelumnya walau secara tidak resmi.
PENGGUGAT (Hollywood) :
Hollywood sebagaipenggugat merasa dirugikan karena karya mereka seperti tidak dihargai oleh TPB. Karena hasil karya si pencipta disebarluaskan tanpa sepengetahuan dan izin dari sang pemilik hak cipta.
TPB dianggap melakukan pelanggaran hak atas intelektual yaitu karena situs TPB dianggap sebagai salah satu tempat pembajakan atau situs layanan berbagi file terbesar didunia. Atas nama kebebasan media dan berpendapat, para pembuat situs ini terus memperthankan situsnya dari aksi penyidikan oleh aparat ataupun oknum yang berusaha membobol situs TPB
TPB dianggap melakukan pelanggaran hak atas intelektual yaitu karena situs TPB dianggap sebagai salah satu tempat pembajakan atau situs layanan berbagi file terbesar didunia. Atas nama kebebasan media dan berpendapat, para pembuat situs ini terus memperthankan situsnya dari aksi penyidikan oleh aparat ataupun oknum yang berusaha membobol situs TPB
Dalam situs “Pirates bay” terdapat tombol flattr gunanya untuk memberi royalti secara rata kepada penciptanya.
Dalam film TPB - AFK saya mendukung sepenuhnya pada pihak TPB sebab selama masih membayar royalti dapat mendorong orang yang membuat karya merasa dihargai, dan itu sah sah saja untuk mendownload apapun di pirates bay selama masih adanya sistem Flattr yang dimaksud, masalah pembajakan ataupun "tindak kriminal lainnya itu adalah perbuatan dari pengguna situs bukan pembuat situs".
Tapi apa daya pihak dari hollywood yg berkuasa, mereka memegang posisi atas sedangkan pihak TPB sendiri memegang posisi tengah dan Putusan hakim dalam film ini juga terkesan menguntungkan satu pihak karena ternyata hakim dan jaksa penuntut berasal dari satu oraganisasi yang sama yang justru berat sebalah dan cenderung mendukung pihak hollywood.
